Sabtu, 07 November 2009

sejarah dunia

Hiu Zebra

Hiu Zebra (Stegostoma fasciatum) merupakan hiu yang terdapat di Indo-Pasifik dan memiliki sirip yang sangat panjang. Kalau dilihat, siripnya hampir sepanjang tubuh. Masuk ke dalam famili Stegostomatidae dan genus Stegostoma. Di badannya terdapat garis-garis seperti zebra, tapi kalau sudah dewasa garis itu akan berubah menjadi bintik, seperti macan tutul. mempunyai ekor yang panjang. Terdapat di laut Pasifik timur Amerika Utara di kedalaman 5 sampai 30 meter.
Hiu ini lebih banyak diam ketimbang bergerak. Ia lebih suka berada di lantai laut dekat terumbu karang, beda sekali dengan hiu lainnya. Panjang maksimal hiu ini adalah 230 centi meter, sering dimasukkan ke dalam akuarium raksasa. Ia tidak ganas dan takkan melukai penyelam selagi mereka tak mengganggunya. Merupakan hiu yang cepat belajar di akuarium. Hewan ini termasuk dalam kategori terancam punah. (Wikipedia/ Yulisa Farma)

Reptil Purba Seukuran Kucing

Pada zaman dinosaurus semua binatang berukuran raksasa. Bahkan binatang paling kecil sekarang, dulunya mencapai gajah dewasa. Wah, gak kebayang deh. Tapi setelah diteliti, ternyata ada reptil yang ukurannya kecil. Hanya seukuran kucing dan ditemukan di daratan Antartika di Kutub Selatan. Wah, gimana cara mereka bisa hidup dengan badan sekecil itu? Apa gak keinjak ama hewan lain. Ternyata hewan ini hidup di dalam tanah. Bukti-buktinya bertebaran di pegunungan
Transatlantik, kawasan bergunung-gunung sepanjang 4.800 kilometer yang dilapisi es abadi sejak 400 juta tahun lalu. Mereka membuat liang-liang di dalam tanah tersebut. Makanannya berupa tumbuh-tubuhan dan serangga.”Kami menemukan bukti-bukti Universitas Washington, AS. Namun, mereka tak menemukan satu fosil pun, hanya ada lubang-lubang yang berisi lumpur dan membatu.
Para peneliti memperkirakan bahwa dulu kawasan ini pernah dilanda banjirbesar, sehingga mengisi air dalam lubang-lubang. Mungkin para reptil tersebut pergi ke tempat yang lebih tinggi dan tak satu pun yang ada Universitas
Washington, AS. Ada sembilan lubang dan lubang terakhirdapat hewan berkaki empat dan bertulang belakang, tapi usianya baru 15 juta tahun. Ini belum membuktikan, karena usia hewan ini lebih muda dari yang diperkirakan. Walaupun mereka tak menemukan fosil yang lebih tua, tapi liangnya sangat mirip dengan reptil yang hidup di Afrika Selatan. Reptil mirip mamalia yang diberi nama Trinaxodon liorhinus itu juga hidup di Zaman Triasik. semoga saja dalam waktu dekat, para peneliti dapat menemukan reptil tersebut. (Kompas/ Yulisa Farma)

Sumpah Si Jerapah

Sumpah si Jerapah
Yulisa Farma
Terbit di Harian Haluan
Di sebuah hutan yang terdapat di pedalaman Afrika, terdapat berbagai kehidupan hewan liar. Di sana terdapat singa, buaya, gajah, jerapah, berbagai macam ular dan banyak lagi. Nah, mereka semua hidup rukun dan damai. Namun suatu hari, si Singa sangat sombong. Ia adalah Singa betina yang jahat dan membanggakan dirinya. Singa tersebut menyindir para hewan memakan rumput, terlebih pada Gajah.

“Wow, ada juga hewan yang suka makan rumput di zaman ini. Memang apa sih enaknya makan rumput? Enakan makan daging,” sindir Singa. Gajah hanya diam, ia tak mau menjawab sindiran Singa, karena gajah tak mau bertengkar.

“Wow, si Gajah takut…! Kami para singa sangat kuat karena makan daging,” tambahnya sambil mencibir ke Gajah.

“Kau kira singa saja yang kuat? Gajah juga bisa meretakkan tulangmu itu. Kau sudah membunuh banyak hewan di sini, itu yang namanya kuat? Orang yang kuat adalah orang yang mau melindungi hewan-hewan di sini,” jawab Gajah naik pitam.

“Ha…ha…ha… dasar hewan pemakan tumbuhan sok berani di hutan ini. Kamilah yang berkuasa di sini. Keturunan kami takkan pernah jadi vegetarian sepertimu,” kata Singa sangat keras dan menyindir.

Pertengkaran mereka didengar oleh hewan pemakan tumbuh-tumbuhan yang lain. Mereka benci kepada Singa. Hal itu sama saja menyindir yang lainnya. Singa tertawa besar melihat wajah begok hewan-hewan vegetarian itu. Ingin sekali ia memakan salah satunya.

“Aku bersumpah, kalau anakmu nanti akan menjadi seperti kami. Anakmu akan menjadi vegetarian,” sumah si jerapah.

Si Singa malah tertawa dan pergi meninggalkan hewan-hewan tersebut. Hewan vegetarian tersebut membela Gajah dan mereka membujuk sang Gajah agar tidak terlalu memikirkan perkataan si jerapah.

Beberapa bulan kemudian, si Singa mengandung. Ia sangat senang karena sebentar lagi akan mempunyai anak. Hari itu sangat panas, hutan seperti gurun tandus, karena sebagian pohon telah mati. Air semakin menyurut di sungai. Para hewan kehausan, tapi masih bisa menahan. Akhirnya si Singa melahirkan pada tengah malam. Ia melahirkan seorang anak singa jantan. Si Singa sangat senang dan bersorak gembira, sekarang sudah ada keturunannya. Namun setelah menjalani bebrapa minggu, sang anak tak mau memakan daging. Si Singa terkejut dan tak menyangka kalau anaknya sangat menyukai tumbuh-tumbuhan.

“Makanlah daging ini, Nak. Kita ini karnivora pemakan daging. Tumbuh-tumbuhan itu adalah hewan herbivora,” kata si Singa menyodorkan daging rusa.

“Tidak! Aku tak mau makan daging. Aku suka sayur,” bantah sang Anak.

Si Singa sangat sedih dan tak tahu lagi harus berbuat apa. Ternyata, apa yang disumpahi Jerapah terkabul. Ia sudah takabur dan suka mencaci hewan lain. Ia sudah sombong dan angkuh. Si Singa pun menangis dan pergi ke tempat perkumpulan Gajah. Ia meminta maaf kepada Gajah dan hewan herbivora lainnya. Gajah yang baik hati memberikan maafnya untuk Singa. Si Anak Singa lebih suka senang bermain dengan anak gajah lainnya. Dan mereka kembali hidup rukun dan damai. (27 mei 2008)

Markas Tentara Kuno Ditemukan

Kamu masih ingat kan dengan Firaun? Raja yang dulunyaw pernah berkuasa di Mesir. Nah, sangat sulit menemukan markas mereka. Baru-baru ini, para arkeolog menemukan tempat yang diyakini sebagai markas tentara Firaun. Markas ini dianggap sebagai tempat penjaga perbatasan timur laut Mesir selama lebih dari 1.500 tahun. Bentuknya seperti kota kecil ini dinyatakan sebagai wilayah kuno yang dikenal dengan nama Tharu. Berada di Semenanjung Senai yang jaraknya 3 kilometer dari kota Qantara. Tempat sudah sangat lama diteliti oleh arkeolog pada tahun 1986, tapi tak menemukan jawaban pasti. Tempat inilah yang menguatkan semuanya, sebuah prasasti yang menyebut ctiga Firaun. Tuthonias yang berkuasa 1512 SM, Seti I dan Ramses II yang memerintah Mesir 1318 hingga 1237 SM. Benteng ini terbuat dari tanah lempung yang berasal dari masa Ramses II seluas 500 meter kali 250 meter yang tingginya empat meter.

“Penelitian awal terhadap situs itu menunjukkan bahwa benteng ini merupakan markas tentara Mesir dari masa Kerajaan Baru hingga masa Ptolemaic,” kata Maksoud seorang arkeolog Mesir. “Beneteng ini sesuai dengan prassasti kuno yang terdapat di kuil Mesir yang memperlihatkanm bentuk kota Tharu,” tambahnya. Prasasti tere sebut juga menjelaskan kuil Kerajaan baru utara Sinai dan dimana terletak makanan, senjata, tungku, cap serta guci-guci tanah. (Kompas/ Yulisa Farma)

Setan Tazmania

Setan Tasmania (Sarcophilus harrisii) adalahseekor binatang marsupialia karnovora yang terdapat di pulau Tasmania di Australia. Merupakan satu-satunya genus Sarcophilus yang masih hidup. Bulunya berwarna hitam pekat, baunya kuat apabila ketakutan, suaranya sangat keras dan mengganggu. Merupakan setan pemburu dan suka memakan sisa-sisa binatang lain. Badannya seperti anak anjing,. tapi sangat kekar dan kuat. Tasmania diburu tahun 1941 karena berbahaya. Sekarang dinyatalkan sebagai hewan langka dan sangat dilindungi. Setan Tasmania mungkin paling dikenal di dunia internasional sebagai ilham untuk tokoh kartun Looney Tunes The Tasmanian Devil, atau “Taz”. (Wikipedia/ Yulisa Farma)

55 Tahun Taufik ismail Berkiprah Dalam Dunia Sastra

Dahulu kala, kami bersama anak-anak lainnya pergi ke sanggar untuk belajar dan berpetualang. Kata Om (Ayah tersayang) mengajak kami untuk pergi seminar di TVRI Padang yang tamunya sendiri adalah Taufik ismail (wow, sastrawan kita). Tapi, kami gak begitu memperhatikan, yang kami pikirkan cerpen untuk minggu depan (hehehe). Sebenarnya ada juga hal yang membuat kami tertarik untuk ikut bersama Om. Kata Om kita pergi bersama pakai mobil Bang On (Abang tersayang). Tanggalnya saya lupa gak tahu kapan acaranya. Jadi waktu terus berlalu dan abad terus berganti, acara itu datang dan bertamu di TVRI. Om Kw mengajak kami semua, Aku sendiri, Opie, Nilna, Deli, Lily, Amel dan Dedy. Cuma itu anak Sanggar Sastra Citra Budaya yang aktif dan pintar-pintar membuat sebuah karya.

Kita berangkat tanggal 28 mei pukul 03.00 dah nyampe di sanggar. Pertamanya, Deli gak diizinin oleh Mamnya untuk ikut. Tapi, ia berusaha untuk tetap ikut dan membujuk Mamanya. Ini kan tampilan langsung heheehe LIve!! Mamanya pun luluh dan mengizinkan anak berambut panjang itu untuk pergi. Malamnya Deli langsung sms kalau dia boleh ikut ke TVRI. Kami berangkat jam empat kurang (memang gak pernah tepat) memakai mobil… Oh my God! STMIK Indonesia (hehehe ketemu lagi, dah lama gak nongol tu mobil). Mobil penuh dan cukup, tak ada yang tertinggal kecuali jejak kaki masing-masing. Di perjalanan kami selalu tertawa dan becanda, apalagi si Amel (anak paling cerewet di sanggar). Tanpa terasa dan tak dirasakan, kami nyampei juga di TVRI. Turun bersama-sama dan berkenalan dengan tokoh-tokoh yang terkenal dan tak kami kenal. Acara berlangsung lumayan meriah. Kami baru tahu kalau tema seminarnya adalah “Seminar Internasional 55 Tahun Taufik Ismail Berkarya.” Internasional? wowo, ada dari Australia, Singapore dan Malaysia. Hehehe, jadi masuk TV dan emang gak di ekpose.

Apa saja yang didapat? wah, kami dapat tas yang lucu banget. Di dalamnya ada kokarde, buku-buku karya beliau, majalah, horison, note book, makalah seminar. Gak lupa kami juga dikasih snack. tahu gak gimana perjuangan kami mendapatkan tas yang lucu itu? Pertamanya cuma dapat satu untuk delapan orang. Yang bener aja kan? gak mungkin dong. Tasnya lucu and unik banget, makanya pengen make terus. Akhirnya Om mengusahakan agar kami dapat semuanya dan akhirnya terkabul (Thanks Tuhan). Kami tertawa lebar seperti mendapatkan harta karun yang udah lama memendamkan diri. Rupanya nih acara ada breaknya, kami disuruh makan dan banyak sekali macam-macam masakan yang aku suka. Sebenarnya mau sholat dulu, tapi tempat sholat rame banget dan kami putuskan untuk makan dulu. Gak ada tempat duduk lagi, dan kami makan di lantai bersama, eh jadi trendsetter loh. Smeua orang juga ngikutin untuk duduk di lantai hehehehe.

Siapa aja tokoh yang kami jumpai di sana? Wah, banyak banget dan kamu yang hobi baca buku n puisi akan tahu siapa dirinya. Yang jelas Pak Taufik Ismail sendiri, Om Iyut Fitra, Om Gus TF, Adri Sandra, Yetti Ak, Sandi BS, Pak Wisran hadi dan Om tercinta Yusrizal KW. Sebenarnya masih banyak yang lainnya, tapi aku lupa maklum insomia selalu menjalar. Selesailah acara itu sekitar pukul 09.30 malam. kami berduyun-duyun ke mobil untuk pulang. Di perlajalanan kami di traktir Om untuk makan sate di Tabing hehee. Sebenarnya suda sangat kenyang, tapi yang namanya gratis tetap aja mau. Akulah orang yang paling rekor memakan daging sate sebanyak 18 tusuk, wow. Kami pulang dengan damai dan perut kekenyangan. AKu gak pulang, melainkan tidur di rumah Opie. Rumahku jauh banget, jadi kayaknya gak usah aja gitu. Tidur di rumah Opie dan kami benar-benar gak bisa tidur. Akhirnya Opie lah yang pertama kali tidur dan aku ngomong kayak orgil yang gak didengar orang. Mungkin Opie kira aku menceritakan dongeng and dia tertidur. Met tidur, Pie.

Fotonya, ada gak sih? Ada dong…! Kalau yang namanya foto-foto, kamilah rajanya. semua anak sanggar itu narsis-narsis, lebih narsis dari model. Walaupun tampang mereka semuanya imut-imut gak sepenuhnya amit-amit, tetep aja ampang fotonya gak imut-imut banget. Nih, dokumentasi selama mengikuti acara, jangan kaget foto kami gawat darurat hehehee.

Foto Waktu Sebelum Acara di mulai: Acara sedang berlangsung

Narsis waktu acara: Selesai sholat:

Foto bareng penyair dan budayawan terkenal…

Om Kw dan bang On tercinta:

Lagi gaya di pentas…

Di traktir Om makan sate.. pedas banget, besoknya langsung bocor.. pake merica, sih!

Setelah itu, kami puylang dalam keadaan kekenyangan….

Cerpen Anak

Negeri Angin
Oleh: Yulisa Farma
Telah terbit di Koran Harian Singgalang, 25 Mei 2008

Hari sudah larut malam, namun Maru belum juga tidur. Ia masih teringat dengan film Doraemon yang ditontonnya tadi pagi. Film itu berjudul Negeri Angin. Maru selalu membayangkan kalau dia ada di Negeri Angin. Tapi, kata Mama itu hanya dongeng. Namun, Maru gak pernah percaya dengan kata Mamanya. Maru percaya bahwa Negeri Angin itu ada. Pagi datang bertamu di kaca jendela Maru, waktunya sekolah. Pulang sekolah, Maru masih saja memutar film yang dibelikan Mamanya itu, Doraemon. Maru membayangkan hidup di Negeri Angin, dimana semuanya memakai kekuatan angin. Maru memang tahu kalau itu hanya dongeng, tapi entah kenapa hati kecilnya menolak. Seminggu sedah berlalu, tapi Maru tetap saja memutar film itu. Hal ini membuat Mama marah, karena maru tak mau membuat tugas sekolah.

“Sudah cukup nontonnya, Maru. Sekarang waktunya belajar. Kalau nonton terus, bisa-bisa pelajaranmu tertinggal,” kata Mama.

“Iya, Ma. Sekarang Maru mau matiin TV,” jawab Maru dengan patuh.

Maru masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Ia mulai duduk di kursi meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Maru sedikit kesulitan, karena ada salah satu kata yang tak dimengerti dan yang dibutuhkan Maru adalah kamus Bahasa Indonesia. Kamus itu hanya ada di perpustakaan pribadi Papanya. Papa Maru adalah seorang sastrawan, namun beliau sudah meninggal akibat kecelakaan. Jadi, yang tersisa hanya kenangan dan perpustakaan yang selalu dijaga Maru. Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari menuju tempat tersebut. Banyaks ekali buku-buku lama yang masih tersusun rapi, namun sedikit berdebu. Ada ribuan buku di sana, mungkin lebih. Hal ini membuat Maru sedikit kesulitan. Tak cukup 15 menit, akhirnya Maru menemukan kamus Bahasa Indonesia. Sewaktu maru menuju ke luar, sekilas ia melihat sebuah buku yang lumayan tebal. Maru melihat buku itu dekat-dekat dan membaca judulnya. Buku tersebut berjudul “Negeri Angin.” Ia sangat penasaran dengan buku berwarna coklat tua tersebut dan langsung membawanya ke kamar. Maru langsung mengunci kamarnya dan duduk di kursi belajarnya.

“Wah, ternyata Papa juga suka kisah Negeri Angin,” katanya sambil tersenyum.

Maru sangat penasaran dengan isinya. Sewaktu ia membuka buku itu, maru melihat lubang kecil di tengah buku. Baru Maru sadari bahwa buku tersebut telah menyedot tubuhnya perlahan demi perlahan. Bangku yang diduduki maru menjadi kosong. Maru menghilang dan masuk ke dalam buku tersebut. Aneh bin ajaib, tiba-tiba saja Maru berada di Negeri yang sangat asing baginya. Maru berada di padang rumput yang sangat luas. Maru melihat semua hewan-hewan bertebangan. Hewan tersebut tak mempunyai sayap, seperti ikan, beruang, anjing dan masih banyak lagi. Maru kaget dan baru menyadari bahwa dirinya sekarang berada di Negeri Angin. Maru berharap ini hanyalah mimpi, ia mencubit pipinya dan terasa sakit.

“Benarkah ini Negeri Angin?” tanya maru.

“Benar. Ini adalah Negeri Angin,” jawab seseorang yang sudah dari tadi berada di belakang maru.

Maru kaget dan berteriak. Ia melihat seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya. Namun, anak itu melayang diatas benda seperti piring alien, tapi mirip penyaring santan yang sering digunakan Mamanya di dapur. Selain itu, di tangan anak itu juga terdapat benda seperti baling-baling putar.

“Si… siapa kau?” tanya maru gugup. Anak itu tersenyum dan turun dari benda tersebut.

“Aku Ken. Aku adalah penduduk Negeri Angin. Kau siapa? Sepertinya aku tak pernah melihatmu,” kata Ken balik bertanya.

“Aku Maru, aku tinggal di Bumi. Aku juga tak tahu bagaimana sampai disini. Sewaktu aku membuka sebuah buku, tiba-tiba saja aku disedot oleh buku tersebut,” jelas maru.

“Oh begitu. Berarti kau tersedot dari Negeri lain. Kalau begitu ikut saja denganku. Aku akan membawamu ke rumah,” saran Ken.

Maru langsung menurut, karena ia takut sendirian. Ken menyuruh maru untuk naik ke benda aneh tersebut. Ken menjelaskan bahwa benda yang membawa mereka terbang bernama piring angin. Piring angin inilah yang membawa manusia angin untuk terbang. Benda yang ada di tangan Ken bernama baling-baling, gunanya untuk mengumpulakan angin. Supaya angin berkumpul, baling-baling harus diputar terlebih dahuli, baru piring angin bisa melayang di udara. Setelah Maru menaiki piring angin, benda tersebut terbang dan melayang di udara.

Maru kaget sekaligus senang, karena mimpinya menjadi kenyataan.
Sampailah mereka di rumah Ken. Rumahnya sangat sederhana, tapi sangat indah karena dipenuhi taman-taman dan bungan yang bermekaran. Apalagi keluarga ken sangat ramah kepada Maru. Semua pekerjaan yang ada di rumah Ken, semuanya dilakukan dengan kekuatan angin, seperti pakaian kotor yang hanya dibersihkan dengan angin, paralatan makan yang kotor pun juga begitu. Ken membawa maru berjalan-jalan mengelilingi negeri itu dengan piing angin miliknya. Tak ada motor atau pun mobil. Semua kendaraan yang ada disana terbuat dari piring angin. semua dilakukan dengan angin. Di tengah padang rumput terdapat kincir angin raksasa. Ken juga membawa Maru ke taman yang sangat indah dan dipenuhi bunga yang berwarna-warni. Tak terasa hari sudah menjelang sore, waktunya mereka pulang untuk mengisi perut. Saatnya keluarga Ken berkumpul di meja makan. Maru kangen dengan mamanya, ia ingin pulang. Mamanya pasti kesepian di rumah. Maru sadar bahwa hidup di negri asing tak sepenuhnya menyenangkan.

“Ada apa, Maru? Dari tadi aku melihatmu gelisah,” tanya Ken.

“Anu, aku kangen sama Mamaku. Aku ingin sekali pulang ke rumah,” jawab maru.

“Oh, kalau begitu pulang saja dulu, kapan-kapan kan kita bisa ketemu lagi,” saran Ken.

“Iya, tapi aku tak tahu jalan pulangnya,” ucap maru sedikit sedih.

Sedikit bingung, Ken bertanya kepada orang tuanya. Ternyata buku yang ada di rumah maru ada sepasang, yang satu ada di negeri angin, yang satu lagi ada di Bumi. Dengan itu, negeri angin dan bumi dapat berkomunikasi dengan baik. Maru menanyakan dimana letak buku yang satunya lagi. Ternyata buku tersebut berada di perpustakaan negeri angin. Sebelum mereka berangakat ke perpustakaan, Maru mengucapkan terima kasih kepada keluarga Ken, karena sudah berbaik hati membiarkan Maru tinggal di rumah mereka. Mereka berharap maru mau berkunjung lagi ke negeri angin. Maru diantar oleh Ken dan membantunya untuk mencari buku tersebut. Setelah sampai di perpustakaan, mereka langsung berpencar mencari buku tersebut. Setelah setengah jam mencari, akhirnya apa yang mereka cari diketemukan.

“Hei, Maru! Aku menemukannya,” kata Ken gembira.

“Oh ya?” kata maru senang.

Sebelum maru membuka buku tersebut. Ia mengucapkan salam perpisahan kepada Ken.

“Ken, semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu,” ucap maru sedih.

“Iya, maru. Seringlah main kesini. Aku pasti merindukanmu,” tutur Ken dengan sedih.

“iya, kapa-kapan aku akan kesini lagi. Aku janji, kita akan main bersama lagi,” ucap Maru dengan penuh semangat.

“Bawalah baling-baling angin ini sebagai kenang-kenangan, jagalah selalu,” kata Ken sambil memberikan baling-baling itu kepada maru.

Maru menerimanya dengan senang hati. Ia berjanji akan menjaga baling-baling yang diberikan Ken. Setelah mereka mengucapkan salam perpisahan, perlahan maru membuka buku yang ada di genggamannya itu. Setelah terbuka lebar, maru merasa badannya disedot oleh sesuatu. Hal terakhir yang dilihat maru di negeri angin adalah senyuman Ken dan lambaian tangannya. Maru sangat senang bahwa tahu ia telah berada di rumah. Maru langsung mencari Mamanya yang sedang memasak di dapur. Maru langsung memeluk Mamanya erat sekali. Mamanya sangat kaget, karena tumben-tumbennya maru seperti ini. Namun, ia membalas pelukan anak semata wayangnya itu dengan lembut. Maru baru sadar akan perbedaan waktu di negeri angin dan bumi. Satu jam di Bumi itu sama artinya sehari di negeri angin.

“Aku akan ke sana lagi. Aku janji,” bisik Maru dalam hati sambil menggenggam erat baling-baling yang diberikan ken.

Padang, 17 Maret 2008

SMPN 11 Padang, Berusaha Melengkapi Kebutuhan Pelajar

SMPN 11 Padang merupakan salah satu sekolah negeri menengah pertama yang banyak diminati. Berdiri pada 29 Agustus 1956, dulunya SMP ini pernah menjadi sekolah swasta selama tiga tahun, namanya SMP Lubuk Kilangan. Pertama kali dipimpin oleh Bapak Syamsudin yang menjadikan sekolah tersebut terpopuler hingga saat ini. Mempunyai jumlah murid yang cukup banyak sekitar 799 orang. Karena banyaknya murid yang bersekolah di sana, ekstakulikulernya juga banyak sekali, diantaranya basket, taekwondo, silat, marchingband, randai, nasyid, pramuka, PKS yang termasuk di dalamnya paskibra dan PMR. Wah, kalau seperti ini pasti banyak pilihan yang akan menentukan minat siswa. Tahun kemarin, tingkat kelulusan SMPN 11 adalah 98,56 persen dan itu sudah termasuk baik di kota Padang. Ruangannya berjumlah 21 lokal dan itu hanya baru tempat pembelajaran murid. Masih banyak ruangan lain seperti Aula, labor, kopsis dan tiga ruangan guru. Penghargaan pun sudah banyak didapatkan oleh sekolah yang dipimpin oleh Bapak Drs. Darmalis, M.Pd. untuk tahun ini diantaranya juara 3 PORSENI dalam bidang lukis, mewakili Sumbar dalam lomba sekolah berwawasan lingkungan, juga mendapat penghargaan Adipura tingkat kota Padang. Dalam bidang agama juga gak kalah dari sekolah lain, sekolah yang terletak di Lubuk Kilangan ini juga pernah mendapat juara 1 lomba baca Al-Quran tingkat kota Padang.

Mempunyai peraturan yang gak boleh dilanggar. Sebelum bel berbunyi, para siswa harus berbaris di lapangan dan setelah sampai di kelas mereka akan membaca asmaul husnah bersama-sama tanpa teks. Di sekolah harus saling tegur kalau melihat murid membuang sampah, hal inilah membuat sekolah ini sellu menang dalam lomba K3. SMPN 11 juga peduli terhadap murid kurang mampu dan pintar, “kalau murid kurang mampu, kami memberikan bantuan transportasi sebanyak 65 orang, bagi yang pintar akan diberi hadiah saat penerimaan rapor. Murid kami juga ada mendapat beasiswa dari Diknas maupun dari sekolah sendiri,” ujar Bapak Drs. Darmalis, M.Pd. yang menjabat sebagai kepala sekolah saat ini. Selain itu, SMPN 11 lolos sebagai SSN (Sekolah Standar Nasional. “SMPN 11 Padang lolos sebagai Sekolah Standar Nasional, tapi karena SK nya belum dikeluarkan Diknas, kami belum bisa memastikannya secara benar,” lanjut beliau.

SMPN 11 punya peraturan yang sedikit beda dengan sekolah lain. Biasanya bagi yang terlambat dikenakan denda atau membersihkan wc, SMPN 11 malah baca asmaul husnah. Penanaman agama selalu ada di sekolah ini, baik saat belajar, ekstakulikuler atau dalam melanggar peraturan. Mereka yang terlambat ke sekolah, akan disuruh untuk membaca Asmaul Husnah di lapangan upacara tanpa teks. Dengan kata lain, murid yang terlambat harus hafal 99 nama Alllah. Kalau misalkan gak hafal gimana tuh? Ribet juga ya. Ini bertujuan agar siswa lebih mendalami ilmu agama dan asmaul husnah. Selain itu, siswa juga disuruh untuk menyiram bunga yang ada di lingkungan sekolah. Ini bertujuan agar mereka bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih. Sekolah membuat peraturan seperti itu agar siswa jera dan tak mau terlambat lagi. Selain itu dalam berpakaian, siswa harus memakai sepatu hitam dan kaus putih. Cewek harus berjilbab bagi yang muslim, bagi non musli sekolah tak memaksa. Namun mereka tetap saja memakai jilbab, meskipun tak dipaksa.

Hm, ekstakulikulernya yang bejibun, tentu harus mempunyai ruangan dan alat yang lengkap. Yup, untuk sekarang ini, SMPN 11 baru mempunyai ruang pramuka, aula untuk kesenian, lapangan basket, lapangan bulutangkis dan lapangan serba guna. Lapangan serbaguna ini bisa dipakai untuk apa aja, misalnya untuk latihan paskriba, marchingband, pramuka atau kegiatan sosial lainnya. Kalau alat kesenian atau marchingband, SMPN 11 sudah melengkapinya, jadi gak perlu bawa dari rumah masing-masing. Setiap hari minggu ada pramuka dan taekwondo beraksi di sekolah. Tak ada kata libur bagi sekolah ini. Lapangan basket lumayan luas dan bola sudah tersedia. Dalam fasilitas pembelajaran, sekolah ini juga mempunyai labor komputer, labor IPA dan ruang multimedia. Di rungan multimedia, para siswa dan guru diberi kebebasan untuk berseni, di sana kita bisa menonton tv atau DVD, bisa juga tempat olah vokal untuk guru maupun murid. Punya perpustakaan yang sukup lengkap dan juga kantin sendiri alias KOPSIS (Koperasi siswa). Untuk tahun ke depan, SMPN 11 Padang mempunyai target kelulusan 100 persen, semoga saja hal ini dikabulkan oleh Tuhan. Tidak hanya itu, SKBM pembelajaran juga harus ditingkatkan. Saat ini masih menunggu SK dari Diknas.

SMPN 11 Padang mempunyai visi dan misi. Visinya adalah Unggul dan berbudaya serta perangkat pembelajaran. Ada delapan misi yaitu mengoptimalakn pengembangan perangkat pembel

ajaran, mengoptimalkan pemberdayagunaan tenaga pendidikan, melaksanakan pola pembelajaran CTL dan PAKEM, mengoptimalakan pemanfaatan fasilitas pendidikan, melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan manajemen sekolah sesuai MBS, mengoptimalkan penggalangan pembiayaan pendidikan dan melaksanakan pengembangan srandar penilaian. (Yulisa Farma)

Boneka Lilin

*Telah terbit di Harian Singgalang

Boneka Lilin
Oleh Yulisa Farma

Nina menangis lagi. Sudah seharian ia mengurung diri di kamar. Boneka lilin kesayangan Nina meleleh karena panas. Di ruang tamu Nina terdapat tempat perapian, jadi di waktu dingin, Ibu sering membakar kayu di sana. Dan malapetaka itu terjadi. Tanpa disadari Nina, boneka lilin kesayangannya dekat dengan perapian. Itu merupakan boneka lilin kesayangan Nina. Bentuknya lucu, berhidung panjang mirip Pinokio. Makanya, Nina memberinya nama Pinokio. Selain itu, boneka lilin iu merupakan peninggalan terakhir Ayahnya. Ayah Nina sudah meninggal setahun yang lalu, saat rumah Nina terbakar. Waktu itu Nina dan Ibunya pulang kampung dan hanya ada Ayah sendirian di rumah. Semua patung lilin yang dibuat Ayahnya terbakar dan meleleh. Hanya Pinokiolah yang tersisa dan sekarang juga ikutan meleleh. Hal itu yang membuat Nina sangat sedih. Ibunya sangat cemas, karena anak semata wayangnya belum juga mau keluar untuk mekan malam.

Esok paginya, Nina keluar kamar dengan pakaian sekolah. Badannya sangat lemas, karena kemarin belum makan seharian. Pagi itu, Nina makan dengan murung. Hanya sedikit nasi yang masuk ke dalam perutnya yang kosong melompong. Ibu selalu membujuk Nina agar tidak sedih. Ibu mengatakan akan membelikan boneka lilin yang beru, tapi Nina tak mau karena tak ada boneka lilin sebagus buatan Ayah. Nina prgi sekolah dengan muka yang masam. Teman-temannya sangat bingung melihat sikap Nina. Bukan hanya teman-temannya, Guru-guru yang ada di sekolah juga heran melihat tingkah Nina yang biasanya ceria menjadi murung. Sampai di rumah, Nina langsung memasuki kamar kesayangannya yang diberi cat berwarna biru, karena biru adalah warna kesukaannya. Sewaktu Nina hendak makan ke dapur, baru ia sadari bahwa tak ada seoran pun orang di rumah kecuali dirinya. Nina gak tahu kemana mamanya pergi. Selesai makan, Nina langsung mencudi piring dan meletakkannya di rak piring.

Sewaktu Nita hendak ke kamar mandi, ia melihat gudang dimana Ayahnya membuat boneka lilin. Gudang itu sudah setahun tak dibersihkan Nina. Tanpa pikir panjang, Nina langsung menuju ke gudang tempat Ayahnya mengahbiskan waktu seharian. Nina mendengar suara dari dalam gudang, ia tak tahu suara apa itu. Dengan perlahan, Nina membuka kamar gudang itu dan menghidupkan lampu. Sewaktu Nina menutup pintu dan berbalik, ia sangat kaget malihat boneka lilin yang ada di sana. Nina melihat puluhan bahkan ratusan boneka lilin. Anehnya, mereka tersenyum kepada Nina. Nina seakan bermimpi dan ia mengigau, teryata tidak.

“Si…, siapa kalian?” tanya Nina kaget dan takut.

“Kami boneka lilin yang pernah dibuat oleh Ayahmu,” jawab salah satu boneka lilin yang kecil dan bulan seperti bola.

“Ta…, tapi boneka lilin Ayah semuanya sudah terbakar,” lanjut Nina kaget dan shock.

“Itu benar,” kata boneka lilin yang mirip dengan hewan panda.

“Tapi, kenapa kalian ada disini? Apa yang kalian lakukan?” Nina makin takut. Ia mengira yang ada di depannya adalah hantu.

“Jangan takut, kami adalah boneka lilin yang baik hati. Kami sudah berhutang kepada Ayahmu. Kalau kau ingin tahu kenapa kami hidup lagi, maka ikutlah dengan kami,” sekarang boneka lilin yang berbentuk Jerapah yang bicara kepada Nina.

Pertamanya Nina takut dan ingin segera lari dari sana. Namun, kaki Nina tak mau bergerak malah ingin mengikuti para boneka. Nina terpaksa mengikut saja. Sampailah mereka di depan cermin yang super besar. Cermin itu tak jauh dari tempat Nina berdiri. Ia baru ingat kalau cermin ini pernah dibuat oleh Ayahnya. Nina bingung, kenapa Ayahnya membuat cermin raksasa itu Sang Ayah hanya tersenyum dan mengatakan kalau suatu saat nanti, Nina akan tahu untuk apa cermin itu dibuat. Para boneka lilin sibuk merapatkan sesuatu yang tak diketahui Nina. Setelah selesai rapat, mereka mendekati Nina dan memegang tangan Nina dengan erat. Spontan ia kaget. Boneka lilin yang berbentuk pangeran meminta Nina untuk memejamkan mata. Ia agak sedikit ragu, namun Nina menurut saja. Mereka terus berjalan dan berjalan sampai menembus cermin itu. Setelah tiga langkah mereka berjalan, Para boneka lilin meminta Nina untuk membuka matanya. Saat Nina hendak membuka mata, ia merasa sangat silau. Tempat itu begitu terang. Ini mimpi atau bukan? Nina merasa tempat itu sangat asing baginya. Ia mencoba menggigit lidahnya, mencoba mengatakan kalau ini hanya mimpi. Dan ternyata bukan. Tempat itu begitu indah dan sangat cantik. Seperti surga yang ada di balik cermin. Semua yang ada di tempat itu terbuat dari lilin. Nina melihat berbagai macam boneka lilin dengan aneka bentuk dan warna.

“Tempat apa ini?” kata Nina bingung.

“Inilah tempat kami, Nina,” kata boneka yang berada di pojok belakang. Nina langsung membalikkan badan ke balakang dan memeluk boneka yang bicara kepadanya.

“Pinokio…! kau juga ada disini, aku kangen denganmu. Ternyata kau masih hidup,” teriak Nina senang.

“Iya, Nina. Aku masih hidup. Semua boneka lilin yang meleleh atau terbakar bereikarnasi dan membentuk kehidupan baru di tempat ini, Dunia Lilin,” jelas Pinokio singkat.

“Jadi kau bereinkarnasi disini? Tapi, kenapa semuanya hidup layaknya manusia? Dan kenapa mereka dan kau bisa bicara?” tanya Nina tambah bingung.

“Itu karena kami juga makhluk Tuhan,” jawabnya singkat.

Nina sangat senang dengan kehadiran Pinokio. Pinokio mengajak Nina ke rumah barunya yang dibangun di tepi sungai lilin. Sungai itu terbuat dari lilin cair yang sudah dingin. Di tepi sungai terapat bermacam-macam tumbuhan. Ikan yang ada di dalam sungai juga terbuat dari lilin. Pinokio mengajak Nina berkeliling dunia lilin. Mereka menghabiskan waktu bermain bersama. Nina juga melihat burung yang terbang di langit juga terbuat dari lilin, bahkan batu terkeceil pun juga terbuat dari lilin. Ini ajaib dan sangat aneh. Namun, Nina menikmati keanehan itu dan ia senang. Hari sudah sore dan Nina harus segera pulang. Sebentar lagi ia harus makan malam bersama Ibunya.

“Pinokio, aku harus segera pulang ke rumah. Pasti Ibu sedang cemas memikirkanku. Ia pasti bingung kemana aku pergi,” tutur Nina.

“Oh…, kalau begitu baiklah. Kau akan kuantar sampai di depan cermin,” kata Pinokio.

“Pinokio…, maukah kau ikut denganku ke Dunia Manusia? Aku ingin kita bersama dan selalu bersama,” pinta Nina.

“Maafkan aku, Nina. Bukannya aku tak ingin ikut denganmu, tapi inilah tempatku. Aku sudah mati dan tak bisa ke Dunia Manusia. Kalau aku ke sana, maka dalam kurun waktu 24 jam aku akan meleleh dengan sendirinya dan tak bisa bereinkarnasi lagi,” ucap Pinokio sedikit sedih.

“Lagipula, Nina kan bisa bermain ke sini lagi, jadi kita bisa bertemu lagi,” tambahnya.

“Baiklah kalau begitu. Aku akan datang lagi lain waktu,” kata Nina sambil menangis.

Sesampai Nina di depan cermin. Ia memeluk boneka lilin kesayangannya dan pamit kepada boneka lilin lainnya. Nina memejamkan matanya dan berjalan lurus ke arah cermin. Setelah tiga langkah, Nina membuka matanya kembali. Ia melihat ruangan yang tadinya dipenuhi boneka lilin sekarang kosong. Nina langsung menuju ke dapur menengok Ibunya. Ternyata Ibu sedang memasak makanan untuk makan malam. Ibu menoleh dan bertanya kepada Nina, kemana saja anak itu. Nina hanya menjawab kalau ia bermain di gudang belakang tempat Ayahnya membuat boneka lilin. Ibunya sedikit bingung, karena tumben-tumbennya Nina bermain di sana. Nina langsung berlari menuju kamar dan membiarkan Ibunya terdiam untuk beberapa saat.

Sejarah Keluarga Naruto Uzumaki

Bagi teman-teman yang juga suka banget ama Naruto, nih aku ada kisah Naruto dan biografi hidupnya. Naruto dilahirkan pada 10 Oktober, tahunnya tidak diketahui. Asal usul ibu bapak dan saudaranya yang lain masih merupakan misteri. Sejak dilahirkan lagi, syaitan musang berekor sembilan, Kyubi no Yoko yang cuba membinasakan Konoha dikurung dalam badan Naruto oleh AYAHNYA HOKAGE KE EMPAT. Ayah Naruto Namikaze Minato merupakan Hokage generasi keempat manakala ibunya bernama Uzumaki Kushina. Naruto mempunyai wajah seiras ayahnya manakala sifatnya lebih serupa dengan ibunya yang merupakan seorang tomboy ketika kecil sebelum menjadi wanita cantik ketika dewasa.

Hokage Keempat berhajat agar orang kampung melihat Naruto sebagai seorang wira yang terpaksa memendam Kyubi. Malangnya, seluruh warga kampung menaruh kebencian dan kemarahan yang marak terhadap si kecil Naruto karena Kyubi pernah mengacaukan
ketenangan Konoha. Malah Naruto sendiri tidak mengetahui kewujudan makhluk tersebut dalam dirinya sehingga dia mencecah usia dua belas tahun.
Uzumaki Kushina, adalah ibu Naruto.

Mujurlah Naruto berpeluang mengenali seorang guru yang penyayang lagi berdedikasi di akademi yaitu seorang ninja Chunin, Umino Iruka. Walaupun orang tua Iruka mati dalam tangan Kyubi, Iruka tidak menyalahkan Naruto. Iruka menerima Naruto dan bersimpati terhadap niat Naruto untuk dikenali oleh orang kampung. Iruka mungkin merupakan orang pertama yang benar-benar mempercayai Naruto dan meninggalkan impak besar terhadapnya. Naruto akhirnya berjaya mengatasi perasaan sedih dan sunyi kerana kehadiran Iruka sebagai pengganti ibu bapaknya.

Sebelum tamat pengajian di Akademi, Naruto telah lama mengimpikan dirinya dikenali dan diterima orang banyak. Dia akan bermain dan bergurau di seluruh kampungnya untuk menarik perhatian. Pernah juga Naruto menconteng grafiti pada muka monumen Hokage dengan cat dan merupakan dirinya sebagai gadis seksi yang tidak berpakaian untuk menimbulkan kemarahan guru-guru. Naruto juga memaklumkan kepada mereka yang memandang rendah terhadapnya bahwa dia akan menjadi Hokage suatu masa nanti. Setelah tamat pengajian, Naruto akhirnya dicam sebagai “Ninja Bising, Mustahil untuk Dijangka dan Hiperaktif Nomor Satu” di Konoha oleh Hatake Kakashi.

Sikap gigih dan tidak mudah mengalah menyebabkan Naruto berjaya mempengaruhi watak-watak lain di sekelilingnya. Pada mulanya, Naruto bersahabat dengan Konohamaru, cucu Hokage Ketiga. Konohamaru akhirnya memahami bahwa yang bulat tak datang bergolek, yang pipih tak datang melayang dan sesungguhnya usaha itu tangga kejayaan. Walaupun tampak dekil dan sedikit bodoh, Naruto boleh mengalahkan pihak lawan melalui semangat yang kental, teknik mengalih perhatian lawan yang bijak dan nasib baik semata-mata.

Naruto suka bergurau walaupun kadang kala gurauannya mengandungi elemen yang tak lucu. Biasanya, Naruto sering ketawa dan senyum (pada sesetengah ketika, Naruto senyum untuk menyembunyikan masalahnya; hanya mereka yang benar-benar rapat dengannya boleh mengetahui perasaan sebenarnya Naruto). Dari segi luaranya, Naruto hanyalah seorang budak yang tidak menonjol, bising, panas baran, mempunyai jiwa kental dan selalu terlibat dalam masalah.

Salah satu dari pada hobi Naruto ialah berkebun walaupun Naruto tidak dapat membesarkan herbal dari rumpai (disiarkan dalam episode 20). Naruto juga menghadiahi Kakashi Mr. Ukki, tumbuhan pasu yang boleh dilihat di tepi tingkap Kakashi.

Naruto mengunakan Rasengan.

Naruto juga menjadi matang dengan cepat sejajar dengan perkembangan cerita tetapi masih kebudak-budakan dari segi pemilihan aksesori. Pakaian tidurnya selalu diiringi dengan topi malam yang dihiasi sepasang mata dan gigi. uangnya disimpan di dalam dompet hijau berupa katak yang dipanggil Gama-chan.

Naruto suka makan dan mempunyai selera seperti Akimichi Choji. Makanan kegemaran Naruto, ramen seolah-olah bertindak sebagai penghubung antara Naruto dengan siapa yang sudi membayar bil nanti. Dalam banyak episode, dilihat Naruto boleh menghabiskan beberapa mangkuk aneka rasa ramen.

Musang Berekor Sembilan.

Sebagai perumah bagi setan serigala, Kyubi, tubuh dan minda Naruto kadang kala dipengaruh olehnya. Secara fisik, Naruto mempunyai sedikit ciri-ciri Kyubi seperti tanda di pipinya. Matanya juga sipit seperti serigala. Naruto memiliki stamina dan daya pemulihan yang tinggi yang membolehkan Naruto sembuh daripada kecederaan parah dalam sehari dua dan luka kecil dalam beberapa saat. Memandangkan Kyubi telah dikurung dalam Naruto sejak bayi, adalah tidak diketahui sejauh mana personaliti Naruto dipengaruhi oleh Kyubi. Namun, terdapat kemungkinan bahwa Kyubi menyebabkan Naruto sangat nakal dan suka membuat kesal orang lain untuk mendapat perhatian dan untuk tidak mengaku kalah dalam setiap pertarungan.

Tahap cakra Naruto adalah sangat tinggi karena Kyubi. Ebisu pernah menyatakan bahwa daya pengawalan cakra Naruto adalah lemah karena sebagian dari cakranya digunakan untuk membendung cakra Kyubi yang terlalu kuat (cakra Kyubi yang luar biasa ini boleh membahayakan Naruto jika dibebaskan dengan terlalu banyak). Kakashi pula mengatakan bahwa kekuatan kyubi lebih kuat dari kekuatan Naruto sendiri. Maka, Naruto amat sesuai mengendalikan jurus yang memerlukan banyak cakra seperti ‘Teknik Pengagihan Bayang’ (Kage Bunshin no Jutsu). Ninja lain dapat menghasilkan beberapa klon saja dengan sempurna karena jurus ini menghendaki penggunanya membagikan cakranya dengan tepat kepada klon-klon yang dihasilkan, berlainan pula dengan Naruto yang mampu menghasilkan 2000 klon dan pada masa yang sama, membekalkan sejumlah cakra yang mencukupi kepada setiap klon.

Cakra Kyubi selalu menjadi lebih nyata apabila Naruto menghadapi saat-saat genting untuk memastikan Naruto (dan juga Kyubi sendiri) dapat terus hidup. Kemudian nanti, Naruto berupaya menghubungi Kyubi dan meminta cakranya. Hal ini karena Kyubi dikurung dalam badan Naruto, cakranya masih boleh mengalir keluar untuk bersatu dengan cakra Naruto. Tambahan pula, kekuatan cakra Kyubi yang hampir dalam menyebabkan Kyubi merupakan senjata terunggul bagi Naruto dalam pertempuran yang sengit. Apabila Naruto menggunakan cakra Kyubi, ketangkasan dan kekuatannya meningkat secara mendadak. Kadang kecederaannya pulih turut meningkat. Oleh sebab staminanya berlipat ganda, Naruto boleh terus melawan tanpa merasa letih. Naruto biasanya boleh memendamkan cakra Kyubi sebelum transformasi ekor berlaku. Seandainya hal itu terjadi, cakra Kyubi akan menjadi lebih nyata dengan masa. Beberapa boleh dilakukan untuk memendamkan semua cakra Kyubi seperti jampi pengurung Jiraiya atau teknik mengurung Yamato.

Apabila Naruto mula-mula menggunakan cakra Kyubi, Naruto belum mampu mengawalnya menyebabkan kemarahan di dalamnya menguasai minda Naruto. Lama kelamaan, Naruto berupaya mengatasi masalah tersebut. Tetapi, jika emosinya terganggu, Naruto mungkin akan menggunakan lebih banyak cakra menyebabkan Kyubi menguasainya dirinya semula.

Naruto menewaskan Kabuto dengan jurus Rasengan.

Naruto menjadi lebih berkuasa dengan pertambahan bilangan ekor perisai cakra Kyubi ( sebagian hanya bisa dilihat di manga japan). Sehingga ekor yang ketiga, Naruto masih belum ada tetapi tindakannya lebih buas. Dia mula merasakan kesakitan sebagai akibat kekuatan cakra yang terlalu besar. Apabila Naruto mencapai tahap ‘empat ekor’, Kyubi mendominasi. Kekuatan Naruto bercampur dengan kekuatan Kyubi. Bagi orang lain yang menyaksikan perubahan ini, Naruto kelihatan seperti mini-Kyubi.

Cakra Kyubi adalah jauh lebih kuat dan bahaya daripada chakra manusia biasa. Apabila Naruto menggunakan cakra Kyubi, tubuh asalnya menjadi kian lemah. Pada peringkat ‘empat ekor’, cakra Kyubi terlalu hebat sehingga mampu membakar kulit Naruto menyebabkan darah mengalir dari tiap liang roma. Sementara itu, cakra Kyubi sentiasa memulihkan semua badan rusak Naruto. Kita dicederakan-dan-dipulihkan-semula melemahkan Naruto dan secara alamiah memendekkan jangka hidup Naruto. Wah sedih banget yah, kasihan banget si Naruto. Ada teman-teman yang minta kisah Naruto dan inilah dia, semoga kalian puas. Bersumber dari Wikipedia dan pengalaman saiya sendiri. Tingkiu…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar